Tuesday, January 10, 2017

MAKALAH KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun Makalah tentang Konsep Kepemimpinan dalam Islam. 

Makalah ini disusun melalui beberapa tahapan proses, yakni mulai dari penyiapan materi, penyusunan materi secara tertulis. Makalah yang telah disusun ini merupakan hasil kegiatan kelompok belajar mahasiswi Politeknik Negeri Jember. Namun demikian, Karena dinamika perubahan di dunia masyarakat begitu cepat terjadi, maka makalah ini masih akan dimintakan masukan untuk bahan perbaikan atau direvisi agar selalu relevan dengan kondisi kehidupan masyarakat.. 

Saya mengharapkan saran dan kritik dari dosen Pengajar Pendidikan Agama Islam di Politeknik Negeri Jember sebagai bahan untuk melakukan peningkatan kualitas makalah ini. Diharapkan berpegang pada azas keterlaksanaan, kesesuaian, dan fleksibelitas dengan mengacu pada perkembangan IPTEK. 

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia diciptakan oleh Allah SWT kemuka bumi ini, sebagai khalifah (pemimpin) dimuka bumi ini, oleh sebab itu maka manusia tidak terlepas dari perannya sebagai pemimpin, dimensi kepemimpinan merupakan peran sentral dalam setiap upaya pembinaan. Hal ini telah banyak dibuktikan dan dapat dilihat dalam gerak langkah setiap organisasi. Peran kepemimpinan begitu menentukan bahkan seringkali menjadi ukuran dalam mencari sebab-sebab jatuh bangunnya suatu organisasi. Dalam menyoroti pengertian dan hakikat kepemimpinan, sebenarnya dimensi kepemimpinan memiliki aspek-aspek yang sangat luas, serta merupakan proses yang melibatkan berbagai komponen didalamnya dan saling mempengaruhi. 

Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal dalam diri seseorang. 

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. 

Hidup dalam berkelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. 

Untuk mewujudkan nya dibutuhkan sosok seorang panutan yang dapat di andalkan.Sosok itu dapat disebut dengan pemimpin.Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. 

Dewasa ini kita tengah memasuki Era Globalisasi yang bercirikan suatu interdependensi, yaitu suatu era saling ketergantungan yang ditandai dengan semakin canggihnya sarana komunikasi dan interaksi. Perkembangan dan kemajuan pesat di bidang teknologi dan informasi memberikan dampak yang amat besar terhadap proses komunikasi dan interaksi tersebut. Era globalisasi sering pula dinyatakan sebagai era yang penuh dengan tantangan dan peluang untuk saling bekerja sama. 

Kita sekarang dihadapkan kepada dua dimensi kepemimpinan, antara kepemimpinan islam, dan kepemimpinan barat, islam telah memberi gambaran nyata akan keberhasilannya dalam memimpin suatu oraganisasi sebagaimana yang telah dilakukan oleh nabi kita muhammad saw. Akan tetapi disisi lain orientalis-orientalis barat dengan berbagai teorinya yang ilmiah mencoba mengalihkan perhatian masyarakat dari kepemimpinan islam, dan berpaling terhadap kepemimpinan yang ditawarkan oleh orang-orang barat yang jelas-jelas bertentangan dengan kepemimpinan dalam islam. Walaupun tidak seluruhnya bertentangan dengan kepemimpinan islam, akan tetapi ini bisa menjadi penyebab bagi ummat untuk meninggalkan aturan-aturan islam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah kepemimpinan itu dan apa fungsinya?
2. Apakah ciri-ciri kepemimpinan menurut islam?
3. Bagaimanakah konsep Kepemimpinan menurut Islam?
4. Apa saja syarat seorang pemimpin menurut Islam?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan dalam konsep Al-Qur’an disebutkan dengan istilah Imamah, pemimpin dengan istilah imam. Al-Qur’an mengkaitkan kepemimpinan dengan hidayah dan pemberian petunjuk pada kebenaran. Seorang pemimpin tidak boleh melakukan kezaliman, dan tidak pernah melakukan kezaliman dalam segala tingkat kezaliman: kezaliman dalam keilmuan dan perbuatan, kezaliman dalam mengambil keputusan dan aplikasinya.
 
Pemimpin dalam pandangan Al-Qur’an sebenarnya adalah pilihan Allah swt, bukan pilihan dan kesepakatan manusia sebagaimana yang dipahami dan dijadikan pijakan oleh umumnya umat Islam. Pilihan manusia membuka pintu yang lebar untuk memasuki kesalahan dan kezaliman. Selain itu, kesepakatan manusia tidak menutup kemungkinan bersepakat pada perbuatan dosa, kemaksiatan dan kezaliman. Hal ini telah banyak terbukti dalam sepanjang sejarah manusia.[1]
 
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.[2]
 
Kepemimpinan sebenarnya bukan sesuatu yang mesti menyenangkan, tetapi merupakan tanggungjawab sekaligus amanah yang amat berat yang harus diemban dengan sebaik-baiknya. Allah Swt berfirman:
 
[3](9) يُحَافِظُونَاتِهِمْصَلَوَعَلَىٰهُمْوَالَّذِينَ (8)رَاعُونَهِمْوَعَهْدِلِأَمَانَاتِهِمْهُمْوَالَّذِينَ
 
Artinya : "dan orang-orang yang memelihara amanah (yang diembankannya) dan janji mereka, dan orang-orang yang memelihara sholatnya." (QS.Al Mukminun 8-9)[4]

2.2 Fungsi Kepemimpinan Menurut Islam

Fungsi pemimpin yakni:
a) Membangkitkan minat dan perhatian yang tinggi kepada bawahan tentang tugasnya.
b) Menyampaikan ide, gagasan, trobosan kepada yang lain.
c) Mempengaruhi serta menggerakkan orang lain untuk mengikuti apa yang telah diarahkan.
d) Menciptakan perubahan secara efektif.[5]

2.3 Ciri-ciri Pemimipinan Menurut Islam

Pemimpin dalam islam mempunyai beberapa ciri-ciri, diantaranya :
a) Niat yang ikhlas
b) Laki-laki
c) Tidak meminta jabatan
d) Berpegang dan konsistan pada hukum Allah
e) Memutuskan perkara dengan adil
f) Senentiasa ada ketika diperlukan
g) Menasehati rakyat
h) Tidak menerima hadiah
i) Mencari pemimpin yang baik
j) Lemah lembut
k) Tidak meragukan rakyat
l) Terbuka untuk menerima idea dan kritikan[6] 

Sejarah Islam telah membuktikan pentingnya masalah kepemimpinan ini setelah wafatnya Baginda Rasul. Para sahabat telah memberi penekanan dan keutamaan dalam melantik pengganti beliau dalam memimpin umat Islam. Umat Islam tidak seharusnya dibiarkan tanpa pemimpin. Sayyidina Umar R.A pernah berkata, “Tiada Islam tanpa jamaah, tiada jamaah tanpa kepemimpinan dan tiada kepemimpinan tanpa taat”. 

Pentingnya pemimpin dan kepemimpinan ini perlu dipahami dan dihayati oleh setiap umat Islam di negeri yang mayoritas warganya beragama Islam ini, meskipun Indonesia bukanlah negara Islam. Allah SWT telah memberi tahu kepada manusia, tentang pentingnya kepemimpinan dalam islam, sebagaimana dalam Al-Quran kita menemukan banyak ayat yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan. “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: 

“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al Baqarah: 30) 

Ayat ini mengisyaratkan bahwa khalifah (pemimpin) adalah pemegang mandate Allah SWT untuk mengemban amanah dan kepemimpinana langit di muka bumi. Ingat komunitas malaikat pernah memprotes terhadap kekhalifahan manusia 

dimuka bumi. ”Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah SWT dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah SWT (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS An-Nisa: 59) Ayat ini menunjukan ketaatan kepada ulil amri (pemimpin) harus dalam rangka ketaatan kepada Allah SWT dan rasulnya.[7]

2.4 Syarat-Syarat Kepemimpinan Menurut Islam

Kholifah lebih identik dengan kepemimpinan negara Islam sedangkan presiden lebih identik dengan sitem kepemimpinan negara sekuler. Sehingga terkait kepemimpinan dalam makalah ini, penulis lebih mengarah kepada kholifah yang identik sebagai sistem kepemimpinan negara islam. Adapun kreteria kholifah adalah sebagai berikut:
a) Tidak ambisius menjadi kholifah
b) Harus beraqidah murni
c) Taat beribadah
d) Berakhlak mulia
e) Istiqomah dalam pendirianya
f) Rela berkorban demi islam
g) Memiliki ilmu yang luas, khususnya tentang syareat Islam.[8]

2.5 Konsep kepemimpinan Islam

Konsep merupakan cara pandang yang menjadi dasar landasan pemikiran. Konsep kepemimpinan adalah konsep yang dimiliki oleh ajaran islam dalam memandang kepemimpinan, kepemimpinan dalam islam memandang dan mencakup beberapa Aspek:

a) Aspek pengaruh.

Dalam ajaran islam, pemimpin yang tidak memiliki pengaruh akan menyebabkan hilangnya kepercayaan umat pada pemimpin tersebut. Bisa menjadi contoh yaki kholifah Abu Bakar, Umar Bin khattab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Tholib.

b) Aspek Kerohanian,

Selain sebagai pemimpin umat, seorang pemimpin juga memilki kedudukan sebagai pemimpin agama, hal demikian ini bisa ditunjukkan bagaimana Nabi Muhammad SAW, beliau adalah seorang pemimpin rakyat dilain sisi beliau juga seorang pemimpin Agama.

c) Aspek karasteristik.

Aspek yang digunkan untuk menilai kepemimpinan seseorang, meliputi karakter pemimpin baik maupun buruk.[9]

2.6 Prinsip Kepemimpinan Menurut Islam

Islam dalam mengatur sistem negara hanya mengenal “kedaulatan Tuhan” sebagai kedaulatan tertinggi dalam negara. Ketentuan ini tertuang dalam firman-Nya yang berbunyi : 

[10](1)تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
 
Artinya: “Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al Mulk: 1) [11]

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. 

menyatakan bahwa dalam menjadi pemimpin di muka bumi maka manusia harus bisa menjalankan apa yang telah diamanatkan oleh Allah dan di setiap langkah sebagai seorang pemimpin, Allah akan memberikan peringatan bagi kaum Muslimin agar selalu berhati-hati tentang apa yang akan dilakukan sebagai khalifah Allah di bumi.

3.2 SARAN

Dalam kehidupan kita sering sekali mendengar tentang kepemimpinan ataupun pemimpin dalam kehidupan bermasyarakat. Baik melalui media cetak, media elektronik maupun di suatu organisasi di sekitar kita. Namun, masih banyak masyarakat yang tidak atau kurang paham secara benar mengenai kepemimpinan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu kami menyusun makalah ini bertujuan untuk membantu memberikan informasi, membantu memahami tentang kepemimpinan dan dapat menambah pengetahuan si pembaca agar kedepannya kita menjadi mahasiswa yang benar-benar siap pakai di kalangan masyarakat maupun dunia kerja.

DAFTAR PUSTAKA

<http://www.blogger.com/pageedit.g?blogID=1521262090721820796#_ftnref6>http://tafsirtematis.wordpress.com
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
http://sultonimubin.blogspot.co.id/2012/12/al-muminun-ayat-1-10-dan-terjemah.html
http://muklasihaha.blogspot.co.id/2015/01/konsep-kepemimpinan-dalam-perspektif-al.html
http://hanierahanif.blogspot.co.id/2014/06/kepemimpinan-menurut-pandangan-agama.html
<http://www.blogger.com/page-edit.g?blogID=1521262090721820796#_ftnref7>http://www.facebook.com/notes/baitul-izzah/ciri-ciri-pemimpin-menurut-islam/175457053567
Kepemimpinan dalam Islam Menurut Al Quran dan Hadist _ Sip Online.htm
http://hanierahanif.blogspot.co.id/2014/06/kepemimpinan-menurut-pandangan-agama.html
http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-al-mulk-ayat-1-11.html
http://kepemimpinandalamislam.blogspot.co.id/

-------------------------------------------------------------------------------------------
[1]<http://www.blogger.com/page edit.g?blogID=1521262090721820796#_ftnref6>http://tafsirtematis.wordpress.com

[2] Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

[3] http://sultonimubin.blogspot.co.id/2012/12/al-muminun-ayat-1-10-dan-terjemah.html

[4] http://muklasihaha.blogspot.co.id/2015/01/konsep-kepemimpinan-dalam-perspektif-al.html

[5] http://hanierahanif.blogspot.co.id/2014/06/kepemimpinan-menurut-pandangan-agama.html

[6]<http://www.blogger.com/page-edit.g?blogID=1521262090721820796#_ftnref7>http://www.facebook.com/notes/baitul-izzah/ciri-ciri-pemimpin-menurut-islam/175457053567

[7] Kepemimpinan dalam Islam Menurut Al Quran dan Hadist _ Sip Online.htm

[8] http://hanierahanif.blogspot.co.id/2014/06/kepemimpinan-menurut-pandangan-agama.html

[9] http://hanierahanif.blogspot.co.id/2014/06/kepemimpinan-menurut-pandangan-agama.html

[10]http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-al-mulk-ayat-1-11.html [11] http://kepemimpinandalamislam.blogspot.co.id/