Saturday, January 7, 2017

MAKALAH SEKS BEBAS

1. Pengertian Sex Bebas

Seks berarti jenis kelamin, yaitu suatu sifat atau ciri yang membedakan laki-laki dan perempuan. Seksual berarti yang ada hubungannnya dengan seks atau yang muncul dari seks, misalnya pelecehan seksual yaitu menunjuk kepada jenis kelamin yang dilecehkan.Perlaku seksual adalah segala bentuk perilaku yang muncul berkaitan dengan dorongan seksual.Hubungan seks mempunyai arti hubungan kelamin sebagai salah satu bentuk kegiatan penyaluran dorongan seksual atas.

Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi.Seks bebas bukan hanya dilakukan oleh kaum remaja bahkan yang telah berumah tangga pun sering melakukannya dengan orang yang bukan pasangannya. Biasanya dilakukan dengan alasan mencari variasi seks ataupun sensasi seks untuk mengatasi kejenuhan.

Seks bebas sangat tidak layak dilakukan mengingat resiko yang sangat besar. Pada remaja biasanya akan mengalami kehamilan diluar nikah yang memicu terjadinya aborsi. Ingat aborsi itu sangatlah berbahaya dan beresiko kemandulan bahkan kematian. Selain itu tentu saja para pelaku seks bebas sangat beresiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS, ataupun penyakit menular seksual lainnya.

Pada orang yang telah menikah, seks bebas dilakukan karena mereka mungkin hanya sekedar having fun. Biasanya mereka melakukan perselingkuhan denga orang lain yang bukan pasangan resminya, bahkan ada juga pasangan suami istri yang mencari orang ketiga sebagai variasi seks mereka. Ada juga yang bertukar pasangan. Semua kelakuan diatas dapat dikategorikan seks bebas dan para pelakunya sangat berisiko terinfeksi virus HIV.

Orientasi seksual adalah dengan jenis kelamin dimana seseorang lebih tertarik secara seksual. Secara ekstrem orientasi seksual dikategorikan menjadi dua yaitu heteroseks (orang yang secara seksual tertarik dengan lawan jenis) dan homoseks (orang yang secara seksual lebih tertarik dengan orang lain yang sejenis kelamin). Diantara kedua kutub orientasi seksual tersebut, masih ada perilaku-perilaku seksual yang sulit dimasukkan dalam satu kategori tertentu karena banyak sekali keragaman di dalamnya.

Secara seksual dan aktivitas seskual pada jenis kelamin yang sama. Laki-laki yang tertarik kepada laki-laki disebut “gay”., sedangkan perempuan yang tertarik pada perempuan disebut “lesbian”.

Terjadinya homoseksualitas masih diperdebatkan. Ada yang mengatakan bahwa hal ini terjadi sejak lahir (dipengaruhi oleh gen) dan ada pula yang mengatakan didapatkan dari pengaruh lingkungan. Homoseksual dikatakan normal apabila bisa diterima di suatu budaya tertentu dan dikatakan tidak normal apabila tidak diterima di budaya yang lain, tetapi dalam bersikap kita sebaiknya tetap menghargai manusia tanpa membedakan orientasi seksualnya.

2. Penyebab Terjadinya Sex Bebas

a. Pengaruh Negatif Media Massa

Media masssa seperti televisi, film, surat kabar, majalah dan sebagainya belakangan semakin banyak memasang dan mempertontonkan gambar-gambar seronok dan adegen seks serta kehidupan yang glamour yang jauh dari nilai-nilai. Hal ini diperparah lagi dengan berkembangnya tehnologi internet yang menembus batas-batas negara dan waktu yang memungkinkan mengakses hal-hal yang bisa meningkatkan nafsu seks. Informasi tentang seks yang salah turut memperkeruh suasana. Akibatnya remaja cenderung ingin mencoba dan akhirnya terjerumus kepada sex bebs (free sex).

b. Lemahnya Keimanan

Hampir semua, bila tidak mau dikatakan semua, perilaku seks bebas, tahu akanbeban dosa yang mereka terima. Tapi entah kenapa, bagi mereka hal itu 'dibelakangkan' dan menjadikan nafsu sebagai pemimpin. Ini menunjukkan lemahnya rasa keimanan mereka.

c. Tidak adanya pendidikan sex yang benar, tepat dan dilandasi nilai-nilai agama.

d. Lemahnya pengawasan orang tua.

e. Salah dalam memilih teman

3. Bahaya Dan Dampak Sex Bebas

Dampak dari sex bebas (free sex), khususnya pada remaja dapat dibagi menjadi

a. Bahaya Fisik

Bahaya fisik yang dapat terjadi adalah terkena penyakit kelamin (Penyakit MenularSexual/ PMS) dan HIV/AIDS serta bahaya kehamilan dini yang tak dikehendaki. PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual. Seseorang berisiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. Bila tidak diobati dengan benar, penyakit ini dapat berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian. Penyakit klamin yang dapat terjadi adalah kencing nanah (Gonorrhoe), raja singa (Sifilis), herpes genitalis, limfogranuloma venereum (LGV), kandidiasis, trikomonas vaginalis, kutil kelamin dan sebagainya. Karena bentuk dan letak alat kelamin laki-laki berada di luar tubuh, gejala PMS lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan. Tanda-tanda PMS pada laki-laki antara lain: 

· berupa bintil-bintil berisi cairan,
· lecet atau borok pada penis/alat kelamin,
· luka tidak sakit; keras dan berwarna merah pada alat kelamin,
· adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam,
· rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin,
· rasa sakit yang hebat pada saat kencing,
· kencing nanah atau darah yang berbau busuk,
· bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi borok. 

Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari. Jika ada gejala, biasanya berupa antara lain: 

· rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual,
· rasa nyeri pada perut bagian bawah,
· pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin,
· keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya,
· keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal,
· timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual,
· bintil-bintil berisi cairan,
· lecet atau borok pada alat kelamin.

Perlu diketahui bahwa PMS tidak dapat dicegah hanya dengan memilih pasangan yang kelihatan bersih penampilannya, mencuci alat kelamin setelah berhubungan seksual, minum jamu-jamuan, minum antibiotik sebelum dan sesudah berhubungan seks. 

AIDS singkatan dari Aquired Immuno Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh. Penyebabnya adalah virus HIV. HIV sendiri adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. AIDS merupakan penyakit yang salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual. Selain itu HIV dapat menular melalui pemakaian jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV, menerim tranfusi darah yang tercemar HIV atau dari ibu hamil yang terinfeksi virus HIV kepada bayi yang dikandungannya. Di Indonesia penularan HIV/AIDS paling banyak melalui hubungan seksual yang tidak aman serta jarum suntik (bagi pecandu narkoba). 

Sesudah terjadi infeksi virus HIV, awalnya tidak memperlihatkan gejala-gejala khusus. Baru beberapa minggu sesudah itu orang yang terinfeksi sering menderita penyakit ringan sehari-hari seperti flu atau diare. Pada periode 3-4 tahun kemudian penderita tidak memperlihatkan gejala khas atau disebut sebagai periode tanpa gejala, pada saat ini penderita merasa sehat dan dari luar juga tampak sehat. Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan dimulut, dan terjadi pembengkakan di kelenjar getah bening dan pada akhirnya bisa terjadi berbagai macam penyakit infeksi, kanker dan bahkan kematian. Untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus HIV, yang menunjukkan adanya virus HIV dalam tubuh, dilakukan tes darah dengan cara Elisa sebanyak 2 kali. Kemudian bila hasilnya positif, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan cara Western Blot atau Immunofluoresensi. 

Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan melahirkan atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan fisik, kesiapan mental/ emosi/psikologis dan kesiapan sosial/ekonomi. Secara umum, seorang perempuan dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya (ketika tubuhnya berhenti tumbuh), yaitu sekitar usia 20 tahun. Sehingga usia 20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik. Kehamilan pada usia yang sangat dini dan tidak dikehendaki akan menyebabkan terjadinya resiko kehamilan dan persalinan serta resiko pada janin seperti
  • panggul sempit.
  • kontraksi rahim yang lemah.
  • ketidak teraturan tekanan darah yang dapat berdampak pada keracunan kehamilan serta
  • kejang-kejang yang dapat menyebabkan kematian.
  • Remaja atau calon ibu merasa tidak ingin dan tidak siap untuk hamil maka ia bisa saja tidak mengurus dengan baik kehamilannya.
  • Gangguan pertumbuhan organ-organ tubuh pada janin
  • kecacatan.
  • Sulit mengharapkan adanya perasaan kasih sayang yang tulus dan kuat dari ibu yang tidak menghendaki kehamilan bayi yang dilahirkanya nanti. Sehingga masa depan anak mungkin saja terlantar.
Mengakhiri kehamilannya atau sering disebut dengan aborsi. Di Indonesia aborsi dikategorikan sebagai tindakan ilegal atau melawan hukum. Karena tindakan aborsi adalah ilegal maka sering dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak aman. Aborsi tidak aman berkontribusi kepada kematian dan kesakitan ibu. Aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan perempuan terutama jika dilakukan secara sembarangan yaitu oleh mereka yang tidak terlatih. Perdarahan yang terus-menerus serta infeksi yang terjadi setelah tindakan aborsi merupakan sebab utama kematian perempuan yang melakukan aborsi. Di samping itu aborsi juga berdampak pada kondisi psikologis. Perasaan sedih karena kehilangan bayi, beban batin akibat timbulnya perasaan bersalah dan penyesalan yang dapat mengakibatkan depresi.

b. Bahaya perilaku dan kejiwaan

Sex bebas akan menyebabkan terjadinya penyakit kelainan seksual berupa keinginan untuk selalu melakukan hubungan sex. Sipenderita sellau menyibukkan waktunya dengan berbagai khayalan-khayalan seksual, jima, ciuman, rangkulan, pelukan, dan bayangan-bayangan bentuk tubuh wanita luar dan dalam. Sipenderita menjadi pemalas, sulit berkonsentrasi, sering lupa, bengong, ngelamun, badan jadi kurus dan kejiwaan menjadi tidak stabil. Yang ada dipikirannya hanyalah seks dan seks serta keinginan untuk melampiaskan nafsu seksualnya. Akibatnya bila tidak mendapat teman untuk sex bebas, ia akan pergi ke tempat pelacuran (prostitusi) dan menjadi pemerkosa. Lebih ironis lagi bila ia tak menemukan orang dewasa sebagai korbannya, ia tak segan-segan memerkosa anak-anak dibawah umur bahkan nenek yang sudah uzur.

c. Bahaya sosial

Sex bebas juag akan menyebabkan seseorang tidak lagi berpikir untuk membentuk keluarga, mempunyai anak, apalagi memikul sebuah tanggung jawab. Mereka hanya menginginkan hidup di atas kebebasan semu. Lebih parah lagi seorang wanita yang melakukan sex bebas pada akhirnya akan terjerumus ke dalam lembah pelacuran dan prostitusi. 

Anak yang terlanjur terlahir akibat sex bebas (perzinahan) tidak mendapatkan cinta kasih dari ayahnya dan kelembutan belainan ibunya. Ia tidak akan mendapat perhatian dan pendidikan yang cukup. Setelah ia tahu bahwa ia terlahir akibat perzinahan, maka kejiwaannya akan menjadi kaku dan tersisih dalam pergaulan dan sosial kemasyarakatan, bahkan tak jarang ia akan terlibat dalam masalah kriminalitas. Hal yang lebih ironis lagi adalah sering ayah dari anak yang terlahir akibat sex bebas tidak jelas lagi siapa ayahnya. 

Sex bebas juga akan menyebabkan berantakannya suatu keluarga dan terputusnya tali silaturrahmi dan kekerabatan. Orang tua biasanya tidak akan perduli lagi pada anak yang telah jauh tersesat ini, sebaliknya seorang remaja yang merasa tidak dipedulikan lagi oleh orang tuanya akan semakin nekad, membangkang dan tidak patuh lagi pada orang tua. Ia juga akan terlibat konfrontasi dengan sanak saudara lainnya. Hal ini pada akhirnya dapat menimbulkan rasa frustasi dan kecewa serta dendam tak kesudahan terhadap anggota keluarga sendiri.

d. Bahaya perekonomian

Sex bebas akan melemahkan perekonomian si pelaku karena menurunnya produktivitas si pelaku akibat kondisi fisik dan mental yang menurun, penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya. Disamping itu sipelaku juga akan berupaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji seperti korupsi, menipu, judi, bisnis minuman keras dan narkoba dan lain sebagainya.

4. Pencegahan Terjadinya Sex Bebas

Untuk menghindari sex bebas perlu dilakukan pengontrolan dan pengendalian nafsa syahwat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah.

a. . Mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat

Seorang pemuda bila ia sendirian diwaktu-waktu kosong, akan datang kepadanya angan-angan, bisikan-bisikan dan hawa nafsu yang membawa kepada dosa juga khayalan-khayalan seksual. Seorang pemuda harus mentahui bagaimana ia menghabiskan waktunya dan mengisi waktu kosongnya. Banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang remaja untuk mengisi waktu kosongnya, bisa dengan olahraga, rekreasi, membaca buku yang berfaidah, membuat kerajinan tangan, menghadiri pengajian, mengiktui perlombaan dan lain-lain aktifitas yang bermanfaat.

b. Memilih Teman Yang Baik

Suatu kenyataan dan pengalaman membuktikan bahwa ketika seorang remaja berteman dengan teman yang baik maka ia akan terpengaruh pada mereka untuk melakukan kebaikan.

c. Menjauhi dan menghindari media massa yang buruk

Media massa merupakan salah satu faktor yang ”ikut” bertanggung jawab terhadap menjamurnya seks bebas. Banyak acara-acara ditelevisi dan pemberitaan di koran dan majalah yang mengumbar nafsu seks, gambar-gambar yang seronok, iklan-iklan yang berbau ”pornografi” yang turut memperburuk moral para remaja dan merangsang remaja untuk melakukan seks bebas. Untuk itu para remaja perlu memilah-milah berita yang akan dibaca dan acara televisi yang akan ditontonnya.

d. Berpuasa

e. Menggunakan cara-cara medis

Untuk mengendalikan nafsu seksual dapat diupayakan cara-cara medis sebagai berikut:
· Sering mandi air dingin di musim panas
· memperbanyak olahraga dan latihan fisik
· Menjauhi makanan yang mengandung merica dan rempah-rempah karena mempunyai sifat merangsang
· Tidak terlalu banyak mengkonsumsi semampunya minuman perangsang saraf seperti kopi
· Tidak terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dan telur